Menurut riwayat di dalam Al-Qur'an, ketika Nabi Adam as baru selesai diciptakan oleh Allah, seluruh malaikat bersujud kepadanya atas perintah Allah, lantaran kemuliaan dan kecerdasannya itu, menjadikannya makhluk yang punya derajat amat tinggi di tengah makhluk yang pernah ada. Sama sekali berbeda jauh dari gambaran manusia purba menurut Charles Darwin, yang digambarkan berjalan dengan empat kaki dan menjadi makhluk purba berpakaian seadanya
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
Malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka
bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau
(Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana
dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih
dengan memujiMu dan mensucikanMu?”. Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku
mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya”
Sebelum nabi adam turun
ke bumi diceritakan bahwa yang menempati bumi ini adalah bangsa jin yang
dikelompokan menjadi abal jan dan banul jan dan dari 2 kelompok tersebut
bertempur terus tidak pernah bersahabat, kemudian malaikat menanyakan kepada
Allah apa akan membuat orang untuk menjadikan kholifah dibumi yang selalu
yasfiquddima (pertumpahan darah), akhirnya Allah memerintah yang bernama
‘azajil yang memimpin para malaikat jibril mikail izroil dan malaikat yang
lainnya, untuk menaklukan abal jan dan janul jan dibumi ini, kemudian setelah
ditaklukan akhirnya Allah menciptakan nabi Adam, diantara ‘azajil, malaikat dan
adam diberikan ilmu oleh Allah karena tujuannya untuk menjadikan kholifah
dibumi, setelah diuji ternyata yang lulus dari ujian tersebut adalah nabi Adam
akhirnya semuanya diperintah Allah untuk sujud penghormatan kepada Adam
“fasajaduu illa Iblis”,
akhirnya semuanya sujud
kecuali ‘azajil (bangsa Iblis) mereka sombong dan membangkang “aba wastakbaro”.
manusia tidak
diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah di bumi, sebagai pengganti
tentunya ada yang di ganti, alias Adam bukan makhluk pertama dibumi, dan Allah
tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk di
bumi, yaitu abal jan dan banul jan, mereka itu adalah penghuni bumi sebelum
manusia.
Bentuk basyariahnya tak
jauh berbeda dengan manusia, maka anda bisa buktikan bahwa makhluk selain
manusia, punya badan yang sama seperti manusia, yaitu banul jan, anak turun
Jin, juga banul ban anak turun dedemit, maka ketika bumi rusak oleh mereka,
mereka diusir bahkan dibasmi oleh malaikat, hingga mereka berlari
terbirit-birit dan mencari tempat yang jauh dari anak Adam.
Sesungguhnya manusia
yang pertama kali di jadikan oleh Alahh SWT adalah ” ADAM AS “. Beliau di
jadikan dari tanah yang di bentuk manusia, lalu di tiupkan roh kepadanya lantas
jadilah berupa manusia ( berupa darah , daging , ruh )berupa Nabi Adam As.
SEBELUM NABI ADAM
Sebelum Allah SWT
mewujudkan Nabi Adam As ( manusia pertama ) Allah SWT sudah menjadikan dua
mahkluk yang berakal , berupa :
1. Mahkluk yang berupa
malaikat
2. Mahkluk yang berupa
Banul-Jan/Iblis
Adapun asal mula
kejadian kedua mahkluk tersebut adalah :
Malaikat : di jadikan
dari Nur ( cahaya ) yang suci yang berupa ruh dan akal tidak ada syahwatnya.
Kerena itu malaikta tidak makan , minum dan juga tidak beristri ( lain dengan
manusia ), hidup malaikta semata-mata hanya melaksanakan perintah Allah SWT,
laiya tidak di laksanakan.
Banul-Jan : Dijadikan
dari api. Berbentuk sebagai manusia membutuhkan makan , minum dan beristri dan
juga mempunyai keturunan yang banyak sekali.
Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun.
Adam hidup selama 930 tahun setelah penciptaan (sekitar 3760-2830 SM), sedangkan Hawa lahir ketika Adam berusia 130 tahun.
Al-Quran memuat
kisah Adam dalam beberapa surat, di antaranya Al-Baqarah
[2]:30-38 dan Al-A’raaf [7]:11-25.
Menurut ajaran agama Abrahamik,
anak-anak Adam dan Hawa dilahirkan secara kembar, yaitu, setiap bayi lelaki
dilahirkan bersamaan dengan seorang bayi perempuan.
Adam menikahkan anak lelakinya dengan
anak gadisnya yang tidak sekembar dengannya.
Menurut Ibnu Humayd, Ibnu Ishaq,
dan Salamah anak-anak Adam adalah:
Qabil dan Iqlima,
Habil dan Labuda,
Sith dan Azura,
Ashut dan saudara perempuannya,
Ayad dan saudara perempuannya,
Balagh dan saudara perempuannya,
Athati dan saudara perempuannya,
Tawbah dan saudara perempuannya,
Darabi dan saudara perempuannya,
Hadaz dan saudara perempuannya,
Yahus dan saudara perempuannya,
Sandal dan saudara perempuannya,
dan Baraq dan saudara perempuannya.
Total keseluruhan anak Adam sejumlah 40.
WUJUD ADAM
Menurut Hadits yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari, Adam memiliki postur badan dengan ketinggian 60 hasta (kurang
lebih 27,432 meter).
Hadits mengenai ini pula ditemukan
dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Ahmad, namun dalam sanad yang berbeda.
Sosok Adam digambarkan sangat beradab
sekali, memiliki ilmu yang tinggi dan ia bukan makhluk purba.
Ia berasal dari surga yang berperadaban
maju.
Turun ke muka bumi bisa sebagai manusia
dari sebuah peradaban yang jauh lebih maju dan jauh lebih cerdas dari peradaban
manusia sampai kapanpun, oleh karena itulah Allah menunjuknya sebagai Khalifah
(pemimpin) di muka bumi.
Dalam gambarannya ia adalah
makhluk yang teramat cerdas, sangat dimuliakan oleh Allah, memiliki kelebihan
yang sempurna dibandingkan makhluk yang lain sebelumnya dan diciptakan dalam
bentuk yang terbaik.
Sesuai dengan Surah Al Israa' 70, yang
berbunyi:
Dan Sesungguhnya
Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan di
lautan[862], kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami
ciptakan.
Maksudnya:
Allah memudahkan bagi anak Adam pengangkutan-pengangkutan di daratan dan di
lautan untuk memperoleh penghidupan.
Dalam surah At-Tiin ayat 4 yang
berbunyi:
Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya .
Menurut riwayat di dalam Al-Qur'an,
ketika Nabi Adam as baru selesai diciptakan oleh Allah, seluruh malaikat
bersujud kepadanya atas perintah Allah, lantaran kemuliaan dan kecerdasannya
itu, menjadikannya makhluk yang punya derajat amat tinggi di tengah makhluk
yang pernah ada.
Sama sekali berbeda jauh dari gambaran
manusia purba menurut Charles Darwin, yang digambarkan berjalan dengan empat
kaki dan menjadi makhluk purba berpakaian seadanya.
MAHLUK SEBELUM ADAM
Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Menurut syariat Islam, Adam tidak
diciptakan di Bumi, tetapi diturunkan dimuka bumi sebagai manusia dan diangkat
/ditunjuk Allah sebagai Khalifah (pemimpin/pengganti /penerus) di muka bumi
atau sebagai makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti,
dengan kata lain adalah Adam 'bukanlah makhluk berakal pertama' yang
memimpin di Bumi.
Dalam Al-Quran disebutkan tiga jenis
makhluk berakal yang diciptakan Allah yaitu manusia, jin, dan malaikat.
Manusia dan Jin memiliki tujuan
penciptaan yang sama oleh karena itu sama-sama memiliki akal yang dinamis dan
nafsu namun hidup pada dimensi yang berbeda.
Sedangkan malaikat hanya memiliki akal
yang statis dan tidak memiliki nafsu karena tujuan penciptaanya sebagai pesuruh
Allah.
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum
(Adam) dari api yang sangat panas. (Al Hijr 15:27)
. Dari ayat ini, sebagian lain ulama
berpendapat bahwa makhluk berakal yang dimaksud tidak lain adalah Jin seperti
dalam kitab tafsir Ibnu Katsir mengatakan:
"Yang dimaksud dengan makhluk
sebelum Adam diciptakan adalah Jin yang suka berbuat kerusuhan."
Menurut salah seorang perawi hadits yang
bernama Thawus al-Yamani, salah satu penghuni sekaligus penguasa/pemimpin di
muka bumi adalah dari golongan jin.
Walaupun begitu pendapat ini masih
diragukan karena manusia dan jin hidup pada dimensi yang berbeda.
Sehingga tidak mungkin manusia menjadi
pengganti bagi Jin.
PENCIPTAAN ADAM
Setelah Allah SWT menciptakan bumi,
langit dan malaikat, Allah SWT berkehendak untuk menciptakan mahluk
lain yang nantinya akan dipercaya menghuni, mengisi, serta memelihara bumi
tempat tinggalnya.
Saat Allah SWT mengumumkan para malaikat
akan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia, mereka khawatir makhluk tersebut
nantinya akan membangkang terhadap ketentuan-Nya dan melakukan kerusakan di muka
bumi.
Berkatalah para malaikat kepada Allah
SWT :
Mengapa engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" (Q.S.Al-Baqarah :30)
Allah SWT kemudian berfirman untuk
menghilangkan keraguan para malaikat-Nya :
Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui." (Q.S. Al-Baqarah :30)
Dalam Al Quran, Allah SWT menjelaskan
penciptaan suatu makhluk dengan dua cara, dengan seketika atau langsung dan
dengan proses bertahap. Proses penciptaan langsung misalnya yang berkaitan
dengan mukjizat yaitu ular (dari tongkat nabi Musa as) dan unta betina nabi
Shaleh as (yang keluar dari sebuah batu).
Penegasan penciptaan langsung ini
disebutkan dalam Al Quran surat Al Waqiah (56) ayat 35.
Sedangkan proses penciptaan bertahap
adalah seperti penciptaan nabi Adam as.
Proses atau metode terciptanya nabi Adam
as disebutkan dalam satu ayat dalam surat Nuh (71) ayat 17. Uniknya adalah ayat
dalam surat Nuh ini berada dalam urutan terakhir (urutan ke-19) dari seluruh
ayat yang menyebutkan tentang penciptaan nabi Adam as yang tersebar dalam Al
Quran. Seolah-olah ayat ini merangkum seluruh proses penciptaan nabi Adam as
yang disebutkan ayat-ayat sebelumnya.
“Dan Allah menumbuhkan (anbata) kamu dari bumi (ardh) dengan sebaik-baiknya (nabaatan)”
“Dan Allah menumbuhkan (anbata) kamu dari bumi (ardh) dengan sebaik-baiknya (nabaatan)”
Ayat-ayat Al Quran yang menjelaskan penciptaan
nabi Adam as secara berurutan dari awal hingga akhir adalah sebagai berikut
(berjumlah 14 ayat):
1. Ali 'Imran QS 3.59.
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah (turaab), kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah (turaab), kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia.
2. Al An'am QS 6.2.
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang dia sendirilah mengetahuinya), Kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).
Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang dia sendirilah mengetahuinya), Kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).
3. QS 7.12.
Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah (thiyn)".
Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah (thiyn)".
4. QS 15.26.
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah
liat kering (shalshal) dari lumpur hitam (hamaain)
yang diberi bentuk.
5. QS 15.28. Dan (ingatlah), ketika
Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan
seorang manusia dari tanah liat kering (shalshal) dari lumpur
hitam (hamaain) yang diberi bentuk,
6. QS
15.33. Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia
yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (shalshal)
dari lumpur hitam (hamaain) yang diberi bentuk"
7.
QS 17.61. …..mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: "Apakah aku akan
sujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah (thiyn)?"
8. QS 18.37.
……"Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah
(turaab), kemudian dari setetes air mani…..”
9. QS
20.55. …… Darinya (bumi/tanah(ardh)) itulah Kami menciptakan
kamu…..
10. QS 22.5. ….Kami telah menciptakan
kamu dari tanah (turaab), kemudian dari setetes mani…..
11. QS 23.12. ….Kami telah menciptakan
manusia dari suatu saripati (sulaatin) dari tanah (thiyn).
12. QS 30.20. …Dia menciptakan
kamu dari tanah (turaab), kemudian tiba-tiba kamu …….
13. QS 32.7. …. Dia ciptakan
sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah (thiyn).
14. QS 35.11. Dan Allah menciptakan
kamu dari tanah (turaab) kemudian dari air mani….
15. QS 37.11. …… Sesungguhnya Kami telah
menciptakan mereka dari tanah liat (thiynillaazib).
16. QS 38.71. …. kepada malaikat:
"Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah (thiyn)"
17. QS 38.76. ….. Engkau ciptakan aku
dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah (thiyn)".
18. QS 40.67. Dialah yang menciptakan
kamu dari tanah (turaab) kemudian dari setetes mani…
19. QS 53.32. ...Dia menjadikan
kamu dari tanah (ardh) dan ketika kamu
masih janin …
20. QS 55.14. Dia menciptakan manusia
dari tanah kering (shalshal) seperti tembikar (fakhkhaar)
21. QS 71.17. “Dan
Allah menumbuhkan (anbata) kamu dari bumi (ardh)
dengan sebaik-baiknya”
TEMPAT TINGGAL ADAM
Saat semua makhluk penghuni surga
bersujud menyaksikan keagungan Allah SWT itu, hanya Iblis dari bangsa Jin yang
membangkang dan enggan mematuhi perintah Allah SWT karena merasa dirinya
lebih mulia, lebih utama, dan lebih agung dari Adam.
Hal itu disebabkan karena Iblis merasa diciptakan dari unsur api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur.
Kebanggaan akan asal-usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.
Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah SWT menghukum Iblis dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak.
Disamping itu, ia telah dijamin sebagai penghuni neraka yang abadi.
Iblis dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon kepada Allah SWT untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat.
Allah SWT memperkenankan permohonannya itu.
Iblis mengancam akan menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga.
Ia juga bersumpah akan membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya.
Allah SWT kemudian berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.
Allah SWT hendak menghilangkan pandangan miring dari para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi,
maka Allah SWT memerintahkan malaikat untuk menyebutkan nama-nama benda.
Para malaikat tidak sanggup menjawab firman Allah SWT untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.
Adam lalu diperintahkan oleh Allah SWT untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam,
berfirmanlah Allah SWT kepada mereka bahwa hanya Allah SWT lah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.
Ini menunjukkan bahwa manusia memiliki akal yang dinamis.
Sedangkan malaikat hanya memiliki akal yang statis sehingga hanya mengetahui hal-hal yang diajarkan langsung oleh Allah SWT saja.
Adam diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk tinggal di Surga dulu sebelum diturukan ke Bumi.
Allah SWT menciptakan seorang pasangan untuk mendampinginya.
Adam memberinya nama, Hawa.
Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah SWT dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya.
Allah SWT berfirman kepada Adam:
Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Baqarah:35)
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah SWT dari surga akibat pembangkangannya, Iblis mulai berencana untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia disurga yang tenteram dan damai dengan menggoda mereka untuk mendekati pohon yang dilarang oleh Allah kepada mereka.
Iblis menipu mereka dengan mengatakan bahwa mengapa Allah SWT melarang mereka memakan buah terlarang itu karena mereka akan hidup kekal seperti Tuhan apabila memakannya.
Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut.
Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah SWT sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi.
Allah SWT berfirman:
Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Q.S. Al-Baqarah:36)
Mendengar firman Allah SWT tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya.
Mereka lalu bertaubat kepada Allah SWT dan setelah taubat mereka diterima, Allah SWT berfirman:
Turunlah kamu dari Syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Adam dan Hawa kemudian diturunkan ke Bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup disurga.
Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.
Menurut kisah Adam diturunkan di Sri Lanka di puncak bukit Sri Pada dan Hawa diturunkan di Arabia.
Mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah di dekat Mekkah setelah 40 hari berpisah.
Setelah bersatu kembali, konon Adam dan Hawa menetap di Sri Lanka, karena menurut kisah daerah Sri Lanka nyaris mirip dengan keadaan surga.
Di tempat ini ditemukan jejak kaki Adam yang berukuran raksasa.
Hal itu disebabkan karena Iblis merasa diciptakan dari unsur api, sedangkan Adam hanyalah dari tanah dan lumpur.
Kebanggaan akan asal-usul menjadikannya sombong dan merasa enggan untuk bersujud menghormati Adam seperti para makhluk surga yang lain.
Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah SWT menghukum Iblis dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan para malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada dirinya hingga kiamat kelak.
Disamping itu, ia telah dijamin sebagai penghuni neraka yang abadi.
Iblis dengan sombong menerima hukuman itu dan ia hanya memohon kepada Allah SWT untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat.
Allah SWT memperkenankan permohonannya itu.
Iblis mengancam akan menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga.
Ia juga bersumpah akan membujuk anak cucunya dari segala arah untuk meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya.
Allah SWT kemudian berfirman bahwa setan tidak akan sanggup menyesatkan hamba-Nya yang beriman dengan sepenuh hati.
Allah SWT hendak menghilangkan pandangan miring dari para malaikat terhadap Adam dan menyakinkan mereka akan kebenaran hikmah-Nya yang menyatakan Adam sebagai penguasa bumi,
maka Allah SWT memerintahkan malaikat untuk menyebutkan nama-nama benda.
Para malaikat tidak sanggup menjawab firman Allah SWT untuk menyebut nama-nama benda yang berada di depan mereka dan mengakui ketidaksanggupan mereka dengan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui sesuatupun kecuali apa yang diajarkan-Nya.
Adam lalu diperintahkan oleh Allah SWT untuk memberitahukan nama-nama benda itu kepada para malaikat dan setelah diberitahu oleh Adam,
berfirmanlah Allah SWT kepada mereka bahwa hanya Allah SWT lah yang mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui segala sesuatu yang nampak maupun tidak nampak.
Ini menunjukkan bahwa manusia memiliki akal yang dinamis.
Sedangkan malaikat hanya memiliki akal yang statis sehingga hanya mengetahui hal-hal yang diajarkan langsung oleh Allah SWT saja.
Adam diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk tinggal di Surga dulu sebelum diturukan ke Bumi.
Allah SWT menciptakan seorang pasangan untuk mendampinginya.
Adam memberinya nama, Hawa.
Menurut cerita para ulama, Hawa diciptakan oleh Allah SWT dari salah satu tulang rusuk Adam sebelah kiri sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Hawa sudah berada di sampingnya.
Allah SWT berfirman kepada Adam:
Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Baqarah:35)
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan saat diusir oleh Allah SWT dari surga akibat pembangkangannya, Iblis mulai berencana untuk menyesatkan Adam dan Hawa yang hidup bahagia disurga yang tenteram dan damai dengan menggoda mereka untuk mendekati pohon yang dilarang oleh Allah kepada mereka.
Iblis menipu mereka dengan mengatakan bahwa mengapa Allah SWT melarang mereka memakan buah terlarang itu karena mereka akan hidup kekal seperti Tuhan apabila memakannya.
Bujukan itu terus menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah dari pohon terlarang tersebut.
Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah SWT sehingga Dia menurunkan mereka ke bumi.
Allah SWT berfirman:
Turunlah kamu! Sebahagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (Q.S. Al-Baqarah:36)
Mendengar firman Allah SWT tersebut, sadarlah Adam dan Hawa bahwa mereka telah terbujuk oleh rayuan setan sehingga mendapat dosa besar karenanya.
Mereka lalu bertaubat kepada Allah SWT dan setelah taubat mereka diterima, Allah SWT berfirman:
Turunlah kamu dari Syurga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Adam dan Hawa kemudian diturunkan ke Bumi dan mempelajari cara hidup baru yang berbeda jauh dengan keadaan hidup disurga.
Mereka harus menempuh kehidupan sementara dengan beragam suka dan duka sambil terus menghasilkan keturunan yang beraneka ragam bentuknya.
Menurut kisah Adam diturunkan di Sri Lanka di puncak bukit Sri Pada dan Hawa diturunkan di Arabia.
Mereka akhirnya bertemu kembali di Jabal Rahmah di dekat Mekkah setelah 40 hari berpisah.
Setelah bersatu kembali, konon Adam dan Hawa menetap di Sri Lanka, karena menurut kisah daerah Sri Lanka nyaris mirip dengan keadaan surga.
Di tempat ini ditemukan jejak kaki Adam yang berukuran raksasa.
0 Response to "Nabi Adam AS ( Kisah Kisah Nabi )"
Post a Comment