GAYA HIDUP LAPAR RASULULLAH

blogger templates
Suatu ketika putri Baginda Rasul Fathimah Ra, membawa sepotong roti kepada Rasulullah Saw, lalu Muhammad Saw bertanya, “ apakah itu, ya Fathimah?”
Fathimah Ra menjawab, “ ya Rasulullah, hari ini saya telah memasak roti dan saya tidak suka memakannya tanpa Engkau ikut makan bersama kami duhai ayah.”
Rasullullah Saw bersabda, “ dalam tiga hari, inilah makanan pertama yang masuk ke mulut ayahmu.”
Begitulah potret sisi kehidupan manusia paling mulia, baginda Rasulullah Muhammad Saw, tiga hari tidak makan. Kehidupan beliau tidak seperti kehidupan para raja, atau pemimpin dunia yang menginginkan perutnya selalu kenyang. Begitulah Rasulullah, Pemimpin umat, pemimpin dunia yang sangat sederhana yang menjadikan gaya hidup lapar dalam kehidupan sehari-harinya. Itu adalah gaya hidup, bukan perilaku sesaat atau sekedar pencitraan untuk meraih simpati. Itulah Rasulullah, seorang pemimpin yang sempurna, yang tingkah laku dan ucapannya menjadi tauladan hingga saat ini dan masa mendatang. Saat ini masih adakah pemimpin yang sempurna seperti Rasulullah. Ada candaan beberapa orang yang bertanya apa bahasa arabnya pemimpin yang sempurna, beberapa menjawab rois kamil ( rois=pemimpin, kamil=sempurna ) dan sebagian lagi menjawab dengan cerdas, bahasa arabnya pemimpin yang sempurna adalah Mustahillah. Karena saat ini memang tidak ada lagi pemimpin sempurna seperti halnya baginda Rasulullah.
Apakah kondisi lapar Baginda Rasulullah tersebut kejadian tunggal, hanya sekali terjadi, tentu tidak, dalam suatu riwayat dari Baihaqi, Aisyah Ra bersaksi, “ Rasulullah Saw tidak pernah kenyang selama tiga hari berturut turut, seandainya kami menghendaki kami bisa makan sampai kenyang, tetapi Beliau suka mendahulukan orang lain atas diri beliau sendiri.”
Itulah bukti peristiwa laparnya Rasulullah itu peristiwa yang berlangsung berulang-ulang dan berkelanjutan, itulah bukti bahwa laparnya Rasulullah itu adalah gaya hidup, bukan sensasi dan pencitraan saja.
Gaya hidup lapar Rasulullah ternyata juga diikuti dan dilakukan oleh keluarga beliau hingga Rasulullah meninggal. “dari Aisyah Ra, “ Keluarga Muhammad Saw tidak pernah kenyang dari roti tepung selama dua hari berturut-turut hingga beliau meninggal.” ( Muttafaq Alaih )
Pilihan gaya hidup lapar ala Rasulullah dan keluarga beliau tentu memiliki alasan kuat dan pasti mendatangkan maslahat dunia dan akhirat. Mengikuti gaya hidup lapar beliau, bagi setiap muslim sudah tentu mendatangkan kebaikan dan keberkahan.
Setelah bulan Ramadhan berlalu, setan telah dilepas belenggunya oleh Allah SWT, sehingga setan leluasa menggoda manusia agar terjerumus ke dalam dosa, namun demikian Rasulullah telah berwasiat agar kita bisa melawan tipu daya setan.
Rasulullah Saw bersabda “ sesungguhnya setan itu mempengaruhi anak-anak Adam dengan memasuki aliran darah mereka. Maka sumbatlah jalan-jalannya dengan lapar.” ( H.R. Bukhari & Muslim )
Makanlah bila lapar dan berhentilah sebelum kenyang, kutipan hadish ini sangat familiar kita dengar. Dan hasil penelitian di Cornell University mendapati bahwa ketika orang makan saat tidak lapar, kadar gula darah meningkat lebih banyak dibandingkan ketika mereka makan pada saat benar-benar lapar.
Androlog Universitas Diponegoro Prof, Susilo Wibowo menyampaikan bahwa puasa mempunyai segudang manfaat untuk kesehatan, diantaranya mengurangi kerusakan sel-sel tubuh dan menghambat penuaan dini.


Di kutip dari SUPOMO, S.S

0 Response to "GAYA HIDUP LAPAR RASULULLAH"

Post a Comment

Translate

Powered by Blogger.