Kisah Nabi Sis dan Sang Hyang Sis

blogger templates


Assalamualikum…
Sedulur semua, kali ini admin akan menulis sebuah kisah yang kebenarannya belum bisa di buktikan, karena sulitnya memperoleh sumber dari kitab yang bisa di percaya. Namun kisah ini kita ambil baiknya saja dan kita ambil manfaatnya.
Allah berkehendak menciptakan makhluk dari tanah yang disebut sebaga manusia dan dinamai Adam. Dan Allah berkehendak menjadikannya khalifah di muka bumi, para malaikat yang dipimpin Ajajil mengajukan keberatan karena umat manusia mereka anggap hanya bisa berbuat kerusakan saja. Maka, Allah pun mengajari Adam berbagai macam ilmu pengetahuan yang membuatnya mampu mengalahkan kepandaian para malaikat. Pastinya Adam adalah makhluk Allah yang sangat cerdas karena Ilmu yang diperolehnya dari Allah diberikan kepada Adam secara langsung. Ilmu itu tidak diajarkan kepada Malaikat maupun Jin, hanya kepada Adam saja. Maka keturunan Adamlah yang akhirnya mampu membuat mobil, kereta, robot, pesawat terbang dan lain-lain, yang hal itu tidak mampu dilakukan oleh Malaikat ataupun Jin. Sayangnya Adam mempunyai sifat malas dan lupa yang hal itu juga menurun kepada keturunannya, umat manusia.
Di hadapan para malaikat, Tuhan menguji kepandaian Adam. Para malaikat akhirnya mengakui keunggulan Adam. Tuhan kemudian memerintahkan semua malaikat untuk bersujud menghormat kepadanya. Para malaikat serentak bersujud melaksanakan perintah Tuhan, kecuali makhluk bernama Ajajil.
Ajajil menolak bersujud kepada Adam karena baginya hanya Tuhan semata yang pantas disembah. Dan Adam hanyalah makhluk yang terbuat dari sari pati tanah yang tidak lebih mulia dari pada Ajajil yang terbuat dari intisari Api. Meskipun mengajukan berbagai alasan, tetap saja Ajajil dianggap sebagai pembangkang. Ajajil kemudian dikeluarkan dari Taman Surga dan dijuluki sebagai Sang Iblis.
Karena hari-hari sepi Nabi Adam yang tidak mempunyai teman manusia, Allah berkenan menciptakan Hawa dari tubuh Nabi Adam dan dinikahkanlah mereka. Keduanya diizinkan menikmati segala macam isi Taman Surga kecuali buah dari sebuah pohon larangan.
Sementara itu Ajajil Sang Iblis datang menyusup ke dalam Taman Surga dengan menyamar sebagai seekor ular. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa Adam tidak sempurna dan bisa dikalahkan. Melalui kepandaiannya berbicara, ular samaran Ajajil berhasil menghasut Adam dan Hawa sehingga keduanya memakan buah pohon larangan tersebut. Mengetahui hal itu, Tuhan pun menghukum pasangan tersebut keluar dari Taman Surga. Dan ditempatkan di bumi.
Adam kemudian membangun tempat tinggal baru di daerah Asia Barat Daya bernama Kerajaan Kusniyamalebari. Setelah memimpin selama 129 tahun, barulah Adam dan Hawa memiliki keturunan. Setiap kali melahirkan mereka mendapatkan putra dan putri sekaligus. Putra yang tampan lahir bersama putri yang cantik, sedangkan putra yang jelek lahir bersama putri yang jelek pula.
Setelah lahir lima pasangan, Adam dan Hawa berniat menikahkan putra dan putri mereka itu. Adam memutuskan untuk menikahkan putra yang tampan dengan putri yang jelek, serta sebaliknya. Sementara itu, Hawa mengusulkan agar putra yang tampan dinikahkan dengan putri yang cantik, serta putra yang jelek dengan putri yang jelek, sesuai pasangan kelahiran masing-masing.
Adam dan Hawa sama-sama saling mempertahankan pendapat. Maka karena tidak mampu menyatukan pendapat mereka, mereka bersepakat mengadakan sayembara. Keduanya sepakat mengeluarkan rahsa ( air mani ) dan menempatkannya didalam sebuah wadah ( cupu ) dan berdoa kepada Allah memohon agar rahsa tersebut tercipta menjadi manusia, dan siapa yang berhasil, dialah yang berhak menentukan perjodohan anak-anak mereka. Atas kehendak Tuhan, rahsa milik Adam tercipta menjadi bayi namun hanya berwujud tubuh tanpa nyawa, sementara rahsa milik Hawa tetap berwujud darah. Menyaksikan hal itu Hawa pasrah terhadap keputusan Adam.
Beberapa waktu kemudian, cahaya nubuwah Adam keluar dari dahinya dan berpindah pada tubuh badan bayi tersebut. Akibatnya, badan bayi itu hidup menjadi bayi normal. Tuhan memberi petunjuk supaya bayi tersebut diberi nama Sis, di mana kelak ia akan menurunkan para pemimpin dunia. Adam sangat bersyukur dan membawa bayi Sis pulang.
Di rumah Ibu Hawa sangat murung karena keinginannya untuk menikahkan anak kembarnya dengan pasangan lahirnya gagal, Ibu Hawa menyalahkan dirinya sendiri karena doanya kepada Allah tidak terkabulkan. Dan disaat seperti itu datanglah Ajajil menemuinya. Iblis Ajajil menawarkan bantuan untuk membuat Rahsa Ibu hawa tercipta jadi manusia dan Ibu hawa menyetujuinya. Dengan sihir Iblis maka terciptalah bayi dengan wujud dan paras yang sama dengan bayi sis Nabi Adam.
Beberapa tahun kemudian Sis Nabi Adam tumbuh menjadi manusia istimewa yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain. Selain memiliki lima pasang kakak, Sis juga memiliki 35 pasang adik dan seorang adik perempuan yang lahir tanpa pasangan bernama, Siti Hunun, begitu pula dengan Sis Ibu hawa. Menginjak remaja kedua Sis menjadi semakin sama dan sulit dibedakan. Hal itu membuat Nabia Adam bingung mana anak kandungnya dan mana anak hasil sihiran Iblis.
.Akhirnya Nabi Adam "curhat" kepada Malaikat Jibril untuk memecahkan masalah ini.
“ Jibril apakah engkau tahu mana diantara mereka yang anakku ?”.
“ Saya tau wahai Adam, tetapi saya tidak boleh menunjukkannya secara langsung karena takut termasuk su’udzon”.
“ Begini saja, Mintalah gambaran tentang surga kepada kedua Sis, dan aku akan menerangkannya kepada Sis anakmu wahai Adam, niscaya dia akan bisa menerangkannya”.
"Sis...salah satu dari kalian adalah anak kandungku...saya tidak mau su'udzan untuk langsung menunjuk salah satu...jika kalian bisa menggambarkan tentang Surga maka itulah anakku dan jika tidak sanggup maka jangan pulang ke rumah..."
Berpencarlah keduanya untuk mencari jawaban...
Di tengah hutan Anak Nabi Adam yang sedang menangis ditemui oleh Malaikat Jibril yang menjelma menjadi kakek-kakek.
Kemudian Malaikat Jibril memberitahu kepadanya gambaran tentang Surga...
Di sisi lain Sis ibu Hawa yang sedang menangis ditemui oleh Iblis yang menjelma sebagai orang yang sudah tua.
“ Ada apa anakku kenapa kamu menangis?”
“ Aku diutus ayahku mencari gambaran tentang Surga dan aku tidak tahu harus bertanya kepada siapa “.
“ He he he, tenang saja anakku, aku beribu-ribu tahun tinggal di taman surga, aku akan terangkan kepadamu bagaimana Surga itu “.
Lalu pulanglah keduanya dan menceritakan gambaran tentang Surga kepada Nabi Adam...
"...Loh...ternyata kalian berdua bisa menjawabnya... Ya sudah, kalian memang anakku..."
Karena masih bingung dan penasaran maka Nabi Adam 'curhat' lagi kepada Malaikat Jibril...
"Wahai Jibril... rencanamu telah gagal..."
Malaikat Jibril kaget mendengar ucapan Nabi Adam tersebut.
"Wah...pasti Iblis telah membantunya... Kalau begitu begini saja Nabi Adam..."
Malaikat Jibril mengusulkan untuk memberi tugas Anak Nabi Adam untuk menggambarkan Neraka dengan asumsi bahwa Iblis tak akan menceritakan kepada anaknya tentang kepedihan Neraka [Na'udzubillaah]...sedangkan malaikat Jibril akan mengajari anak Nabi Adam tentang gambaran Neraka...
 Kemudian Nabi Adam kembali memanggil anaknya dan menugaskan kepada keduanya untuk mencari jawabannya... Keduanya lalu berpencar untuk mencari jawabannya... Dengan wujud orang tua, Malaikat Jibril menemui Anak Nabi Adam (yang sedang menangis) dan mengajarinya gambaran tentang neraka.
Di lain sisi ternyata Iblis menemui anaknya (yang sedang menangis) dengan wujud orang tua dan dengan bangganya Iblis menceritakan tentang Neraka karena Neraka adalah tempatnya...
Lalu keduanya pulang dan memberikan jawabannya masing-masing...
Nabi Adam terkejut dan kembali lagi harus mengakui keduanya. Lalu beliau 'curhat' lagi kepada Malaikat Jibril.…"Rencanamu gagal lagi wahai Jibril..."
"Sebentar Nabi Adam, saya mau 'sowan' kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk mencari solusi permasalahan ini..."
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyuruh Malaikat Jibril untuk memberi tahu Nabi Adam...
"Jibril...!!! Beri tahu kepada Adam bahwa ada yang Iblis tidak berani berkata..."
"Apakah itu Yaa Allah?"... 
"Katakan kepadanya bahwa diatas pintu surga ada tulisan apa..."
Kemudian malaikat Jibril menyampaikan apa yang telah diperintahkan Allah SWT...
Dipanggillah kedua anak tersebut.
"Sis… ini ujian terakhir bagi kalian. Diatas pintu surga itu ada tulisan, tugas kalian adalah mencari apa tulisan yang tertulis disitu. Jika bisa mendapatkan jawabannya maka itulah yang akan menjadi anakku..."
Berpencarlah keduanya...
Dengan cara yang sama malaikat Jibril mengajari anak Nabi Adam sehingga ia pulang dengan mendapatkan jawaban.
"Ayah, diatas pintu surga ada tulisan LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASUULULLAH".
"Iya Nak, benar jawabanmu karena disitulah dulu ayahmu ini tinggal dan akan kembali lagi kesana."
Di tempat yang lain dengan cara yang sama iblis menemui anaknya yang sedang menangis.
"Kenapa  lagi kamu menangis?"
"Saya disuruh ayah untuk mencari apa tulisan yang ada diatas pintu surga."
"Waduh,  saya tahu… tapi saya tidak mau mengucapkannya. Saya sudah bersumpah untuk mengingkarinya."
Ternyata iblis tidak berani mengucapkan syahadatain karena jika mengucapkannya maka ia akan masuk Islam sedangkan ia sudah terlaknat dan tidak akan mengingkari sumpahnya.
"Ya sudah jangan khawatir. Kalau memang kamu tidak dianggap anak ikutlah denganku. Saya buatkan kerajaan untukmu di puncak gunung Himalaya. [Nabi Adam hidup di lereng gunung Himalaya, di daerah Utarkaz] Akan aku ajarkan kepadamu ilmu sihir, tenung, santet dan ilmu lainnya. Dan mulai sekarang namamu adalah Sang Hyang Sis." 
JADI SANG HYANG SIS ADALAH ANAK IBLIS YANG SUDAH MENJELMA MENJADI MANUSIA. Sehingga manusia sekarang sudah kecampuran "darah" iblis ataupun syetan.
AGAR TERHINDAR DARI GANGGUAN IBLIS dan SYETAN MAKA BACALAH BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM SEBELUM JIMA' dengan istri sendiri...

Atau dengan  DO’A SEBELUM MELAKUKAN SENGGAMA (JIMA') :
“BISMILLAHI ALLOHUMMA JANNIBNASY SYAITHONA WAJANNIBISYAITHONA MAA ROZAQTANA“ 
Artinya : “ dengan menyebut asma alloh , jauhkanlah diri kami dari setan, dan jauhkan setan dari sesuatu yg telah engkau rizqikan kepada kami. "
Setelah semua itu Nabi Adam mengutus Sayid Sis untuk mengambil buah di Taman Surga. Sis berhasil memasuki tempat tersebut dan mendapatkan buah yang diinginkan ayahnya. Selain itu, Sis juga mendapatkan anugerah dari Tuhan berupa seorang bidadari bernama Dewi Mulat.
Sis kemudian menikah dengan Mulat. Keduanya hidup berumah tangga di negeri Kusniyamalebari.

0 Response to "Kisah Nabi Sis dan Sang Hyang Sis"

Post a Comment

Translate

Powered by Blogger.