Assalamualikum…
Sedulur semua, kali ini admin
akan menulis sebuah kisah yang kebenarannya belum bisa di buktikan, karena
sulitnya memperoleh sumber dari kitab yang bisa di percaya. Namun kisah ini
kita ambil baiknya saja dan kita ambil manfaatnya.
Allah berkehendak menciptakan
makhluk dari tanah yang disebut sebaga manusia dan dinamai Adam. Dan Allah
berkehendak menjadikannya khalifah di muka bumi, para malaikat yang dipimpin
Ajajil mengajukan keberatan karena umat manusia mereka anggap hanya bisa
berbuat kerusakan saja. Maka, Allah pun mengajari Adam berbagai macam ilmu
pengetahuan yang membuatnya mampu mengalahkan kepandaian para malaikat.
Pastinya Adam adalah makhluk Allah yang sangat cerdas karena Ilmu yang
diperolehnya dari Allah diberikan kepada Adam secara langsung. Ilmu itu tidak
diajarkan kepada Malaikat maupun Jin, hanya kepada Adam saja. Maka keturunan
Adamlah yang akhirnya mampu membuat mobil, kereta, robot, pesawat terbang dan
lain-lain, yang hal itu tidak mampu dilakukan oleh Malaikat ataupun Jin.
Sayangnya Adam mempunyai sifat malas dan lupa yang hal itu juga menurun kepada
keturunannya, umat manusia.
Di
hadapan para malaikat, Tuhan menguji kepandaian Adam. Para malaikat akhirnya
mengakui keunggulan Adam. Tuhan kemudian
memerintahkan semua malaikat untuk bersujud menghormat kepadanya. Para malaikat
serentak bersujud melaksanakan perintah Tuhan, kecuali makhluk bernama Ajajil.
Ajajil menolak bersujud
kepada Adam karena baginya hanya Tuhan semata yang pantas disembah. Dan Adam
hanyalah makhluk yang terbuat dari sari pati tanah yang tidak lebih mulia dari
pada Ajajil yang terbuat dari intisari Api. Meskipun mengajukan berbagai
alasan, tetap saja Ajajil dianggap sebagai pembangkang. Ajajil kemudian
dikeluarkan dari Taman Surga dan dijuluki sebagai Sang Iblis.
Karena hari-hari sepi Nabi
Adam yang tidak mempunyai teman manusia, Allah berkenan menciptakan Hawa dari
tubuh Nabi Adam dan dinikahkanlah mereka. Keduanya diizinkan menikmati segala
macam isi Taman Surga kecuali buah dari sebuah pohon larangan.
Sementara itu Ajajil Sang
Iblis datang menyusup ke dalam Taman Surga dengan menyamar sebagai seekor ular.
Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa Adam tidak sempurna dan bisa
dikalahkan. Melalui kepandaiannya berbicara, ular samaran Ajajil berhasil
menghasut Adam dan Hawa sehingga keduanya memakan buah pohon larangan tersebut.
Mengetahui hal itu, Tuhan pun menghukum pasangan tersebut keluar dari Taman
Surga. Dan ditempatkan di bumi.
Adam kemudian membangun
tempat tinggal baru di daerah Asia Barat Daya bernama Kerajaan Kusniyamalebari.
Setelah memimpin selama 129 tahun, barulah Adam dan Hawa memiliki keturunan.
Setiap kali melahirkan mereka mendapatkan putra dan putri sekaligus. Putra yang
tampan lahir bersama putri yang cantik, sedangkan putra yang jelek lahir
bersama putri yang jelek pula.
Setelah lahir lima pasangan,
Adam dan Hawa berniat menikahkan putra dan putri mereka itu. Adam memutuskan
untuk menikahkan putra yang tampan dengan putri yang jelek, serta sebaliknya.
Sementara itu, Hawa mengusulkan agar putra yang tampan dinikahkan dengan putri
yang cantik, serta putra yang jelek dengan putri yang jelek, sesuai pasangan
kelahiran masing-masing.
Adam dan Hawa sama-sama
saling mempertahankan pendapat. Maka karena tidak mampu menyatukan pendapat
mereka, mereka bersepakat mengadakan sayembara. Keduanya sepakat mengeluarkan
rahsa ( air mani ) dan menempatkannya didalam sebuah wadah ( cupu ) dan berdoa
kepada Allah memohon agar rahsa tersebut tercipta menjadi manusia, dan siapa
yang berhasil, dialah yang berhak menentukan perjodohan anak-anak mereka. Atas
kehendak Tuhan, rahsa milik Adam tercipta menjadi bayi namun hanya berwujud tubuh
tanpa nyawa, sementara rahsa milik Hawa tetap berwujud darah. Menyaksikan hal
itu Hawa pasrah terhadap keputusan Adam.
Beberapa waktu kemudian,
cahaya nubuwah Adam keluar dari dahinya dan berpindah pada tubuh badan bayi
tersebut. Akibatnya, badan bayi itu hidup menjadi bayi normal. Tuhan memberi
petunjuk supaya bayi tersebut diberi nama Sis, di mana kelak ia akan menurunkan
para pemimpin dunia. Adam sangat bersyukur dan membawa bayi Sis pulang.
Di rumah Ibu Hawa sangat
murung karena keinginannya untuk menikahkan anak kembarnya dengan pasangan
lahirnya gagal, Ibu Hawa menyalahkan dirinya sendiri karena doanya kepada Allah
tidak terkabulkan. Dan disaat seperti itu datanglah Ajajil menemuinya. Iblis
Ajajil menawarkan bantuan untuk membuat Rahsa Ibu hawa tercipta jadi manusia
dan Ibu hawa menyetujuinya. Dengan sihir Iblis maka terciptalah bayi dengan
wujud dan paras yang sama dengan bayi sis Nabi Adam.
Beberapa tahun kemudian Sis Nabi
Adam tumbuh menjadi manusia istimewa yang memiliki keunggulan dibandingkan
dengan saudara-saudaranya yang lain. Selain memiliki lima pasang kakak, Sis
juga memiliki 35 pasang adik dan seorang adik perempuan yang lahir tanpa pasangan
bernama, Siti Hunun, begitu pula dengan Sis Ibu hawa. Menginjak remaja kedua
Sis menjadi semakin sama dan sulit dibedakan. Hal itu membuat Nabia Adam
bingung mana anak kandungnya dan mana anak hasil sihiran Iblis.
.Akhirnya Nabi Adam
"curhat" kepada Malaikat Jibril untuk memecahkan masalah ini.
“ Jibril apakah engkau tahu
mana diantara mereka yang anakku ?”.
“ Saya tau wahai Adam, tetapi
saya tidak boleh menunjukkannya secara langsung karena takut termasuk
su’udzon”.
“ Begini saja, Mintalah
gambaran tentang surga kepada kedua Sis, dan aku akan menerangkannya kepada Sis
anakmu wahai Adam, niscaya dia akan bisa menerangkannya”.
"Sis...salah satu dari
kalian adalah anak kandungku...saya tidak mau su'udzan untuk langsung menunjuk
salah satu...jika kalian bisa menggambarkan tentang Surga maka itulah anakku
dan jika tidak sanggup maka jangan pulang ke rumah..."
Berpencarlah keduanya untuk
mencari jawaban...
Di tengah hutan Anak Nabi
Adam yang sedang menangis ditemui oleh Malaikat Jibril yang menjelma menjadi
kakek-kakek.
Kemudian Malaikat Jibril
memberitahu kepadanya gambaran tentang Surga...
Di sisi lain Sis ibu Hawa yang sedang menangis ditemui oleh Iblis yang menjelma sebagai orang yang sudah tua.
Di sisi lain Sis ibu Hawa yang sedang menangis ditemui oleh Iblis yang menjelma sebagai orang yang sudah tua.
“ Ada apa anakku kenapa kamu
menangis?”
“ Aku diutus ayahku mencari
gambaran tentang Surga dan aku tidak tahu harus bertanya kepada siapa “.
“ He he he, tenang saja
anakku, aku beribu-ribu tahun tinggal di taman surga, aku akan terangkan
kepadamu bagaimana Surga itu “.
Lalu pulanglah keduanya dan
menceritakan gambaran tentang Surga kepada Nabi Adam...
"...Loh...ternyata
kalian berdua bisa menjawabnya... Ya sudah, kalian memang anakku..."
Karena masih bingung dan
penasaran maka Nabi Adam 'curhat' lagi kepada Malaikat Jibril...
"Wahai Jibril...
rencanamu telah gagal..."
Malaikat Jibril kaget
mendengar ucapan Nabi Adam tersebut.
"Wah...pasti Iblis telah
membantunya... Kalau begitu begini saja Nabi Adam..."
Malaikat Jibril mengusulkan
untuk memberi tugas Anak Nabi Adam untuk menggambarkan Neraka dengan asumsi
bahwa Iblis tak akan menceritakan kepada anaknya tentang kepedihan Neraka
[Na'udzubillaah]...sedangkan malaikat Jibril akan mengajari anak Nabi Adam
tentang gambaran Neraka...
Kemudian Nabi Adam
kembali memanggil anaknya dan menugaskan kepada keduanya untuk mencari
jawabannya... Keduanya lalu berpencar untuk mencari jawabannya... Dengan wujud
orang tua, Malaikat Jibril menemui Anak Nabi Adam (yang sedang menangis) dan
mengajarinya gambaran tentang neraka.
Di lain sisi ternyata Iblis
menemui anaknya (yang sedang menangis) dengan wujud orang tua dan dengan bangganya
Iblis menceritakan tentang Neraka karena Neraka adalah tempatnya...
Lalu keduanya pulang dan
memberikan jawabannya masing-masing...
Nabi Adam terkejut dan kembali lagi harus mengakui keduanya. Lalu beliau 'curhat' lagi kepada Malaikat Jibril.…"Rencanamu gagal lagi wahai Jibril..."
"Sebentar Nabi Adam, saya mau 'sowan' kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk mencari solusi permasalahan ini..."
Nabi Adam terkejut dan kembali lagi harus mengakui keduanya. Lalu beliau 'curhat' lagi kepada Malaikat Jibril.…"Rencanamu gagal lagi wahai Jibril..."
"Sebentar Nabi Adam, saya mau 'sowan' kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk mencari solusi permasalahan ini..."
Allah Subhanahu Wa Ta'ala
menyuruh Malaikat Jibril untuk memberi tahu Nabi Adam...
"Jibril...!!! Beri tahu
kepada Adam bahwa ada yang Iblis tidak berani berkata..."
"Apakah
itu Yaa Allah?"...
"Katakan kepadanya bahwa diatas pintu surga ada tulisan apa..."
"Katakan kepadanya bahwa diatas pintu surga ada tulisan apa..."
Kemudian malaikat Jibril
menyampaikan apa yang telah diperintahkan Allah SWT...
Dipanggillah kedua anak tersebut.
Dipanggillah kedua anak tersebut.
"Sis… ini ujian terakhir
bagi kalian. Diatas pintu surga itu ada tulisan, tugas kalian adalah mencari
apa tulisan yang tertulis disitu. Jika bisa mendapatkan jawabannya maka itulah
yang akan menjadi anakku..."
Berpencarlah
keduanya...
Dengan cara yang sama malaikat Jibril mengajari anak Nabi Adam sehingga ia pulang dengan mendapatkan jawaban.
Dengan cara yang sama malaikat Jibril mengajari anak Nabi Adam sehingga ia pulang dengan mendapatkan jawaban.
"Ayah, diatas pintu
surga ada tulisan LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASUULULLAH".
"Iya Nak, benar jawabanmu karena disitulah dulu ayahmu ini tinggal dan akan kembali lagi kesana."
"Iya Nak, benar jawabanmu karena disitulah dulu ayahmu ini tinggal dan akan kembali lagi kesana."
Di tempat yang lain dengan
cara yang sama iblis menemui anaknya yang sedang menangis.
"Kenapa
lagi kamu menangis?"
"Saya disuruh ayah untuk mencari apa tulisan yang ada diatas pintu surga."
"Waduh, saya tahu… tapi saya tidak mau mengucapkannya. Saya sudah bersumpah untuk mengingkarinya."
"Saya disuruh ayah untuk mencari apa tulisan yang ada diatas pintu surga."
"Waduh, saya tahu… tapi saya tidak mau mengucapkannya. Saya sudah bersumpah untuk mengingkarinya."
Ternyata iblis tidak berani
mengucapkan syahadatain karena jika mengucapkannya maka ia akan masuk Islam
sedangkan ia sudah terlaknat dan tidak akan mengingkari sumpahnya.
"Ya sudah jangan
khawatir. Kalau memang kamu tidak dianggap anak ikutlah denganku. Saya buatkan
kerajaan untukmu di puncak gunung Himalaya. [Nabi Adam hidup di lereng
gunung Himalaya, di daerah Utarkaz] Akan aku ajarkan kepadamu ilmu sihir,
tenung, santet dan ilmu lainnya. Dan mulai sekarang namamu adalah Sang Hyang
Sis."
JADI SANG HYANG SIS ADALAH
ANAK IBLIS YANG SUDAH MENJELMA MENJADI MANUSIA. Sehingga manusia sekarang sudah
kecampuran "darah" iblis ataupun syetan.
AGAR TERHINDAR DARI GANGGUAN IBLIS dan SYETAN MAKA BACALAH BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM SEBELUM JIMA' dengan istri sendiri...
Atau dengan DO’A SEBELUM MELAKUKAN SENGGAMA (JIMA') :
AGAR TERHINDAR DARI GANGGUAN IBLIS dan SYETAN MAKA BACALAH BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM SEBELUM JIMA' dengan istri sendiri...
Atau dengan DO’A SEBELUM MELAKUKAN SENGGAMA (JIMA') :
“BISMILLAHI ALLOHUMMA
JANNIBNASY SYAITHONA WAJANNIBISYAITHONA MAA ROZAQTANA“
Artinya : “ dengan menyebut
asma alloh , jauhkanlah diri kami dari setan, dan jauhkan setan dari sesuatu yg
telah engkau rizqikan kepada kami. "
Setelah semua itu Nabi Adam
mengutus Sayid Sis untuk mengambil buah di Taman Surga. Sis berhasil memasuki
tempat tersebut dan mendapatkan buah yang diinginkan ayahnya. Selain itu, Sis
juga mendapatkan anugerah dari Tuhan berupa seorang bidadari bernama Dewi
Mulat.
Sis kemudian menikah dengan
Mulat. Keduanya hidup berumah tangga di negeri Kusniyamalebari.
0 Response to "Kisah Nabi Sis dan Sang Hyang Sis"
Post a Comment